Dunia begitu luas, saking luasnya hingga tidak dapat menemukan potensi wisata kerajinan di Banjar Sunting, Desa Pengotan, Bangli. Sebuah tempat yang memiliki para seniman sekaligus pengrajin berkualitas. Namun tidak satu pun di antara mereka mendapatkan apresiasi dari bakatnya itu.
Potensi yang tidak didukung oleh rencana ke depan dari pihak banjar sekaligus desa, pemerintah, keterlibatan para duta wisata, maupun semangat dari pribadi seniman secara langsung, akan sia – sia saja. Pernyataan ini dilontarkan, sebab generasi muda yang ada di Banjar Sunting dari segi minat untuk menjadi seorang seniman, mulai memudar. Hal itu didorong dengan hasil yang tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup berdasarkan pengalaman orang tuanya. Sehingga mendorong mereka untuk memilih bercita-cita profesi yang lain.
Ya, penghargaan yang dimaksud adalah tidak adanya pemacu semangat, untuk mereka terus berkarya, seiring mulai melonjaknya kebutuhan pokok yang menjadi hal utama dalam menjalani kehidupan.
Bukan saja karena dirinya mengemban tugas sebagai Kelian Banjar. Tetapi, bentuk semangat mudanya masih tersimpan dan selalu mengupayakan potensi yang ada di desa, terutama banjarnya agar tetap lestari. Maka dari itu, ia mulai berpikir mengemas strategi dan bekerja sama di berbagai bidang dalam upaya pelestarian sekaligus pengembangan potensi yang ada di Banjar Sunting.
Sehingga, terciptalah inovasi perjalanan wisata kerajinan di Banjar Sunting. Dengan alasan yang mendorong gagasan ini muncul, ialah hampir setiap rumah memiliki seorang seniman sekaligus pengrajin berkualitas, yang sebenarnya mampu bersaing dengan daerah luar dari karya yang berhasil mereka wujudkan dan pelancong dapat mengetahui ciri khas kerajinan Desa Pengotan.
yang melibatkan para pemandu wisata dalam mengajak wisatawan untuk datang. Kemudian akan diajak mengunjungi rumah satu per satu secara MBM (Melihat, Belajar, dan Membeli)
Melihat,
para wisatawan dapat sekadar melihat sekaligus mengabadikan momen-momen dalam pengerjaan kerajinan secara per tahap dari rumah ke rumah.
Belajar,
bisa juga ikut dalam prosesi pembuatannya, dari paling mudah hingga paling sulit, yang langsung dipandu oleh pengrajinnya dengan sabar dan penuh semangat persembahan, serta bila berkunjung pada saat musim jeruk, wisatawan akan disuguhi jeruk asli Desa Pengotan.
Membeli,
Karya yang dihasilkan oleh pengrajin ataupun wisatawan yang dapat menyelesaikannya dari proses pembelajarannya dengan para pengrajin, mereka dapat membelinya sebagai oleh-oleh maupun kenang-kenangan, bahwa pernah berkunjung ke Banjar Sunting, Desa Pengotan.
Konsep kedua, bekerja sama dengan Baliwoso Upadesa, dengan menempatkan paket tour kepada pengunjung yang berkunjung ke sana. Karena sering dikunjungi oleh organisasi, komunitas, sekolah, maupun keluarga, yang ingin mendapatkan pengalaman terbaik sembari menyerap ilmu baru dalam menghabiskan liburannya, serta membuktikan bahwa Baliwoso Upadesa merupakan wadah bagi potensi-potensi yang berkembang di Desa Pengotan, seperti pembahasan di artikel ini,
BaliWoso Upadesa, Objek Wisata di Bangli yang Wajib Anda Kunjungi!
Karya itu dapat disebut Bokor, Dulang, Pengiring Musik, Sokasi dan sebagainya, dengan ciri khasnya, yaitu kombinasi warna merah, kuning, dan hitam, yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Itu pun tidak sekadar sebagai oleh-oleh dan kenang-kenangan bagi wisatawan. Tetapi, tersirat juga makna berbasis budaya dan tradisi masyarakat Bali dalam menjalani kehidupan.
Berikut contoh wujud dari makna itu,
Dulang,
sebagai alas sesajen yang akan dipersembahkan kepada Tuhan, dengan dasar semua hal yang ada di alam semesta, adalah bentuk Kemahakuasaan-Nya. Kemudian pada zaman kerajaan, Dulang juga dapat berfungsi sebagai alas untuk menempatkan makanan yang ditujukan kepada Sang Raja.
Pengiring,
seperti Angklung, Gangsa, Gender, Suling dan lainnya, berfungsi mengiringi upacara keagamaan maupun pentas seni dan budaya.
Setiap pahatan di karyanya pun mendukung ciri khas Bali dan Desa Pengotan, yang sering kita kenal dengan Patra Samblung (kombinasi dominan daun, bunga, dan buah). Sehingga akan memberikan nilai artistik yang indah, bagi setiap mata memandang.
Perlunya dukungan dari beberapa pihak, dalam mewujudkan konsep strategis tersebut. Terutama peran duta wisata yang menjadi sosok vital dalam mempengaruhi para wisatawan, maupun menggerakkan komunitas-komunitas yang sejalan dengan kegiatan edukasi mereka.
Jegeg Bagus Bangli, merupakan duta yang memang berperan dalam menyosialisasikan Pariwisata dan Budaya Kabupaten Bangli. Namun, sentuhan itu tidak dirasakan dengan baik oleh Desa Pengotan, padahal potensinya cukup tinggi, bila wisatawan berkesempatan untuk meliriknya.
Sehingga, peran Jegeg Bagus Bangli dipertanyakan. Apakah hanya akan menjelajahi dan mempromosikan objek wisata Bangli yang telah dikenal? atau justru mencoba hal baru dengan terjun langsung pada tempat yang belum dikenal, namun memiliki potensi kuat dalam menunjang budaya dan pariwisata Bangli yang lebih baik? seharusnya demikian.
Serta, coba bayangkan.
Bila ada sentuhan sedikit saja dari Duta Pariwisata dan Budaya Kabupaten Bangli dalam mengenalkan potensi Desa Pengotan. Berapa banyak Anak - Anak yang mulai tumbuh minatnya dalam melestarikan ciri khas mereka? Berapa banyak sejarah budaya yang dapat digali dan diabadikan? Berapa banyak orang yang merasakan dampak ekonomi, setelah karya mereka berhasil dijual? Berapa banyak orang akan tumbuh kesadarannya untuk tetap berpegang teguh pada jati diri mereka? Sangat banyak!
Jadi, tidak hanya sekadar memberikan bantuan sosial atau mengunggah objek wisata di laman media sosial. Tetapi, memberikan dampak nyata kepada masyarakat, untuk Bangli yang Sejahtera!
Hasil dari harapan itu, pastinya ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Namun, sebagai insan yang diberi kecerdasan lebih, dari anugrah-Nya. Maka, sudah saatnya kita menunjukkannya. Dengan Sinergi, Usaha, Peduli, Melayani, dan Kolaborasi!
Ayo! Siapa pun Anda dan Apa pun Komunitas Anda, dukung perjalanan mereka dalam pencapaian misi ini!
===
Untuk info lebih lanjut, Anda bisa langsung datang ke Desa Pengotan dan bertemu dengan Kepala Desa, untuk mendukung gerakkan tersebut.
Karena hari-hari indah dalam hidup, dapat juga dirasakan ketika Anda menebar harmoni pada setiap individu.
Sukses untuk Desa Pengotan!